Lokasi UPT
Alamat | : | Jl. Raya Tol Merak KM. 01 No. 1 Pelabuhan Penyeberangan Merak Banten |
Telepon/FAX | : | 0254-573286/573309 |
: | banten@bkipm.kkpo.go.id, ski.banten@gmail.com, ski.banten@yahoo.co.id | |
Alamat Laboratorium | : | Jl. Raya Tol Merak KM. 01 No. 1 Pelabuhan Penyeberangan Merak Banten |
Kontak
![]() |
Nama | : | OBING HOBIR AS`ARI,S.Pi., M.P |
NIP | : | 19681208 198903 1 001 | |
Jabatan | : | Kepala UPT | |
No. HP | : | - | |
: | banten@bkipm.kkp.go.id |
![]() |
Nama | : | Aries Faturochman, S.St.Pi |
NIP | : | 19800327 200502 1 001 | |
Jabatan | : | Kepala Urusan Tatausaha | |
No. HP | : | - | |
: | banten@bkipm.kkp.go.id |
![]() |
Nama | : | Atik Lestantun, S.Pi |
NIP | : | 19800710 200502 2 002 | |
Jabatan | : | Petugas Tata Pelayanan | |
No. HP | : | - | |
: | banten@bkipm.kkp.go.id |
![]() |
Nama | : | Eko Hendri Gunawan, S.Pi |
NIP | : | 19851121 200912 1 001 | |
Jabatan | : | Petugas Wasdalin | |
No. HP | : | - | |
: | banten@bkipm.kkp.go.id |
![]() |
Nama | : | Jimmy Margono, S.St.Pi |
NIP | : | 19831112 200912 1 002 | |
Jabatan | : | Koordinator Fungsional | |
No. HP | : | - | |
: | banten@bkipm.kkp.go.id |
Struktur Organisasi Stasiun KIPM Kelas II Merak

Sumber Daya Manusia
No. |
Photo. |
Nama/NIP |
Jabatan |
1. |
|
Jumadi, A.Pi, S.Pi, M.Si |
Kepala |
2. |
|
Aries Faturochman, S.St.Pi |
Kepala Urusan Tata Usaha |
3. |
|
Isnaini Murid |
Bendahara Pengeluaran |
4. |
|
Widayanti, A.Md |
PHPI Terampil |
5. |
|
Rai Siliwardana |
PHPI Terampil |
6. |
|
Rudi Supriadi |
Staf Administrasi Keuangan |
7. |
|
Lansan Fikr Hadi |
PHPI Terampil |
8. |
|
Eko Hendri Gunawan, S.Pi |
PHPI Ahli Pertama |
9. |
|
Ishaaq Saputra, S.St.Pi |
PHPI Ahli Pertama |
10. |
|
Didin Handiman, A.M |
Calon Pranata Komputer |
11. |
|
Muhammad Taufiq Rizal |
PHPI Terampil |
12. |
|
Jimmy Margono, S.St.Pi |
PHPI Ahli Pertama |
13. |
|
Dani Irawan |
PHPI Terampil |
14. |
|
Arif Nur Rahman, S.St.Pi |
PHPI Ahli Pertama |
15. |
|
Nita Andriyani, A.Md |
Verifikator Keuangan |
16. |
|
Atik Lestantun, S.Pi |
PHPI Ahli Muda |
17. |
|
Sartini Sabir, S.St.Pi |
PHPI Ahli |
18. |
|
Imaduddin |
Pelaksana Urusan Tata Usaha |
19. |
|
Arisdianur Heriyandi, S.St.Pi |
PHPI Ahli Muda |
20. |
|
Yasin Arifin, S.Pi |
PHPI Ahli Pertama |
Wilayah Kerja
No
|
Wilayah Kerja
|
Penanggung Jawab
|
|||||||||||||
1.
|
Pelabuhan Penyeberangan Merak-Banten | ||||||||||||||
2.
|
Pelabuhan Merak Mas | ||||||||||||||
3.
|
Pelabuhan Ciwandan |
|
|||||||||||||
4.
|
Pelabuhan Krakatau Bandar Samudera, Cigading | ||||||||||||||
5.
|
Pelabuhan Bojonegara |
|
|||||||||||||
6.
|
Pelabuhan Karangantu |
Laboratorium
Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi karantina ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Unit Pelaksana Teknis karantina ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan harus memiliki kemampuan untuk mengoperasionalkan laboratorium dengan Melakukan pemeriksaan pathogen penyebab penyakit ikan antara lain golongan parasit, jamur, bakteri dan virus dengan standar nasional dan international sesuai dengan ruang lingkup pengujian. Adapun ruang lingkup pengujian yang dilakukan oleh laboratorium Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Kelas II Merak meliputi pemeriksaan Parasit, Bakteri serta Virus sesuai ISO/SNI 17025 : 2008, sedangkan untuk mutu dan keamanan hasil perikanan telah dilakukan uji formalin terhadap produk-produk beku yang akan di lalulintaskan ke wilayah Sumatera dengan metode konvensional.
Laboratorium Stasiun karantina ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan (SKIPM) kelas II Merak dibentuk struktur organisasi laboratorium berdasarkan surat keputusan kepala SKIPM Kelas II Merak Nomor : KPA.38.43.0.KP-340.II.2013 tentang struktur organisasi laboratorium SKIPM Kelas II Merak.
Laboratorium Penguji SKIPM Kelas II Merak sebagai laboratorium uji pelayanan kepada masyarakat terus menerus melakukan pengembangan guna mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan pengguna jasa. Laboratorium penguji SKIPM Kelas II Merak berusaha untuk menjadi laboratorium yang mandiri dan professional yang mampu memenuhi persyaratan teknis dan mampu menerapkan sistem mutu dengan standar nasional maupun internasional. Salah satu upaya pengembangan mutu standar laboratorium uji yang dilakukan adalah dengan menerapkan SNI ISO/IEC 17025 : 2008.
1. Level Laboratorium dan Kemampuan Diagnosa
Dalam rangka mengetahui kemampuan pemeriksaan penyakit ikan di laboratorium penguji UPT karantina ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, Pusat Karantina Ikan,Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan,telah membuat klasifikasi berdasarkan kemampuan laboratorium. Klasifikasi laboratorium penguji tersebut dibagi dalam 3 (tiga) kategori/level yaitu level I, level II, dan level III seperti terlihat pada Tabel berikut
Tabel Klasifikasi Laboratorium pada Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
Level |
Kemampuan Diagnosa |
Teknik dan Metode |
I |
Diagnosa HPI/HPIK yang disebabkan parasit dan mikotik |
|
II |
Diagnosa HPI/HPIK yang disebabkan parasit, mikotik dan bakteri |
|
III |
Diagnosa HPI/HPIK yang disebabkan parasit, mikotik, bakteri dan Virus |
|
Berdasarkan klasifikasi pengujian tersebut diatas, Laboratorium Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas II Merak termasuk dalam kategori level III, dengan kemampuan uji parasit, mikotik, bakteri, dan virus.
Tabel Kemampuan Pemeriksaan Laboratorium Stasiun KIPM Kelas II Merak
Kemampuan Diagnosa |
Teknik dan Metode |
Diagnosa HPI/HPIK yang disebabkan parasit |
|
Diagnosa HPI/HPIK yang disebabkan Jamur |
|
Diagnosa HPI/HPIK yang disebabkan bakteri |
|
Diagnosa HPI/HPIK yang disebabkan Virus |
|
2. Frekuensi Kegiatan Laboratorium
Laboratorium penguji SKIPM Kelas II Merak merupakan laboratorium penguji yang telah menerapkan Standar Nasional Indonesia SNI/ISO 17025 : 2008 dengan ruang lingkup pengujian parasit, Jamur, Bakteri dan Virus. Setiap media pembawa HPIK yang akan melakukan kegiatan/ melalulintas bebaskan produk perikanan diharuskan telah melalui pengujian laboratorium dan hasilnya negatif HPIK sesuai dengan permen 03/MEN/2013.
Frekuensi pengujian yang dilakukan di laboratorium SKIPM Kelas II Merak Selama Tahun Anggaran 2013 adalah sebanyak 6.943 kali dengan rincian pemeriksaan HPI/HPIK dari penyakit golongan parasit, jamur, bakteri dan virus seperti pada brikut :
Stasiun KIPM Kelas II Merak Tahun 2010-2013
Tahun |
Jumlah Frekuensi Pemeriksaan |
|||
Parasit |
Jamur |
Bakteri |
Virus |
|
2010 |
2.397 |
- |
284 |
- |
2011 |
2.663 |
1.552 |
1.388 |
12 |
2012 |
3.680 |
2.202 |
1.767 |
85 |
2013 |
2.621 |
605 |
1.529 |
140 |
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah pemeriksaan laboratorium pada Laboratorium Stasiun KIPM Kelas II Merak mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2012.
3. Koleksi Awetan Media Pembawa
Salah satu ruang lingkup kegiatan dalam program peningkatan kemampuan diagnosa HPI/HPIK yaitu membuat koleksi standar HPI/HPIK serta media pembawanya. Stasiun KIPM Kelas II Merak telah melaksanakan kegiatan pembuatan koleksi yang masih terbatas pada beberapa koleksi HPI/HPIK dan awetan komoditi perikanan yang dilalulintaskan.
Koleksi awetan media pembawa dilakukan dengan menggunakan larutan formalin 10%. Koleksi awetan media pembawa HPI/HPIK merupakan semua jenis komoditi domestik keluar yang dilalulintaskan melalui SKIPM Kelas II Merak dengan menggunakan larutan formalin 10% berupa ikan patin, ikan mas, ikan nila, ikan lele, ikan petek, ikan bawal, ikan mas koki, ikan komet, ikan layang, kepiting bakau, udang, rajungan,kerang hijau, kerang darah, ikan gurame, ikan manyung, ikan bandeng, ikan kakap merah, lobster air tawar, ikan kerapu, ikan kampakan, ikan layur, kuda laut, dan kura-kura brazil.
Pemantauan Daerah Sebar HPI/HPIK
Tujuan dari pemantauan hama dan penyakit ikan karantina ikan (HPIK) adalah untuk mengetahui dan mengiventarisir hama dan penyakit ikan karantina serta mengetahui daerah sebar hama dan penyakit ikan karantina yang dapat merugikan sosio ekonomi. Sasarannya adalah hama dan penyakit ikan karantina sebagaimana yang ditetapkan dalam SK Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP.03/MEN/2010 tentang penetapan jenis-jenis hama dan penyakit ikan karantina, golongan, media pembawa, dan sebarannya. Hasil pemantauan HPIK 2010 serta media-media yang berpotensi dapat terjangkit atau dapat membawa hama penyakit karantina dari area/ negara asal.
Kegiatan Pemantauan Hama Penyakit Ikan (HPI) dan Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK) yang dilakukan selama 2 (dua) periode yaitu Bulan Maret dan Juli memperoleh sampel yang terdiri dari Benih Ikan Lele (Clarias, sp) Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio) Benih Lele (Clarias, sp) Benih Nila (Oreochromis niloticus) Ikan Lele (Clarias, sp) Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Rumput Laut (Euchema cottonii) dan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei). Daerah atau lokasi yang dijadikan objek pemantauan dan pengambilan sampel secara acak tersebar di lima kabupaten / kota di Provinsi Banten, yaitu Kota Serang di Kecamatan Cipocok dan Kasemen, Kota Cilegon di Kecamatan Cilegon, Kabupaten Pandeglang di Kaduhejo, Banjarsari dan Pasir Waru, Kabupaten Serang di Kecamatan Pabuaran, Ciomas dan Pontang serta Kabupaten Lebak di Kecamatan Kalanganyar, Cipanas dan Warung Gunung
Pada kegiatan pemantauan HPI/HPIK pada tahun 2013 diketahui bahwa di Provinsi Banten tidak ditemukan Hama dan Penyakit Ikan Karantina dari jenis parasit, bakteri, cendawan dan virus baik golongan I maupun II sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 26/KEPMEN-KP/2013 tentang Penetapan Jenis-jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa, dan Sebarannya.
Namun demikian, diperoleh data beberapa HPI yang ditemukan pada kegiatan pemantauan ini antara lain untuk golongan parasit yaitu Trichodina sp, Dactylogyrus sp, Gyrodactylus sp, Apiosoma sp, Oodinium sp, dan Chilodonella sp. Sedangkan untuk HPI Golongan Jamur yang ditemukan yaitu Sporotrichum sp, Microsporum sp, Aspergillus niger, Basidiobolus sp, Fusarium sp, Penicillium sp, Achlya spdan Trifirachum sp. Untuk HPI golongan bakteri yang ditemukan yaitu Citrobacter koseri, Citrobacter freundii, Aeromonas hydrophila, Vibrio algynolyticus dan Plesiomonas shigeloides.