Pada Tahun Anggaran 2011 Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Balikpapan melaksanakan Uji Coba dengan judul “Keberadaan Aeromonas salmonicida Pada Ikan Mas (Cyprinus carpio) beku (-25oC)
Latar Belakang dari pengambilan judul Uji Coba ini adalah Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu komoditi perikanan air tawar yang mempunyai prospek pengembangan yang cerah, hal ini dilihat dari teknik budidaya yang relatif mudah, waktu pemeliharaan yang singkat untuk mencapai ukuran konsumsi serta disukai oleh konsumen karena rasanya lezat dan harga yang terjangkau. Walaupun demikian budidaya ikan mas (C. carpio) memiliki berbagai kendala yang harus dihadapi pembudidaya, yaitu penyakit yang disebabkan oleh bakteri maupun virus sehingga dapat menyebabkan kegagalan dalam usaha budidaya (Imam C, 2007). Salah satu bakteri penyebab penyakit adalah Aeromonas salmonicida.
Usaha budidaya ikan mas (Cyprinus carpio) di Kalimantan Timur sudah dioptimalkan tetapi antara tingkat produksi dengan konsumsi tidak sebanding, hal inilah yang menyebabkan di Kalimantan Timur dalam rangka mencukupi permintaan konsumen yang tinggi mendatangkan ikan mas dari daerah Jawa dengan menggunakan kontainer beku (reefer) dengan suhu antara -20oC sampai dengan –27oC.
Lalu lintas ikan mas (Cyprinus carpio) inilah yang diduga menyebabkan masuk dan tersebarnya hama dan penyakit ikan karantina, baik dari jenis virus dalam hal ini Koi Herpes Virus (KHV) dan bakteri yaitu A. salmonicida. A. salmonicida berdasarkan KEP.03/MEN/2010 termasuk hama dan penyakit ikan karantina golongan II yaitu semua hama dan penyakit ikan karantina yang dapat disucihamakan dan/atau disembuhkan dari media pembawa karena teknologi perlakukan sudah dikuasai.
Aeromonas salmonicida memiliki rentang patogenisitas yang sangat luas. Dari hasil uji coba yang dilakukan oleh Stasiun Karantina Ikan Tanjung Perak tahun 2008 dikatakan bahwa Aeromonas salmonicida mampu bertahan hidup pada ikan nila (O. niloticus) yang dibekukan pada suhu -20oC dan -40oC selama 32 hari dan masih bersifat patogen.
Berdasarkan data diatas maka dianggap perlu melakukan uji coba di Balai Karantina Ikan Kelas I Sepinggan dengan judul “ Keberadaan Aeromonas salmonicida Pada Ikan Mas (Cyprinus carpio) Beku (-25oC) Selama 3 Bulan”.
Tujuan dari ujicoba adalah untuk Mengetahui keberadaan dan patogenisitas Aeromonassalmonicida pada ikan mas beku dengan suhu - 25oC selama 3 bulan.
Hasil menunjukkan bahwa Aeromonas salmonicida yang terdapat dalam organ pada akhir penyimpanan masih bersifat pathogen dan menyebabkan mortalitas 30% pada ikan uji. Sehingga dapat disimpulkanbahwa ikan mas beku merupakan salah satu agen pembawa penyakit HPIK yang harus diawasi secara intensif.
6.Pemantauan
Peta Daerah Sebar HPI/HPIK
Kegiatan Pemantauan HPI/HPIK ini bertujuan untuk mengetahui dan menginventarisasi Hama dan Penyakit Ikan Karantina yang dapat mengakibatkan kerugian ekonomi di daerah-daerah wilayah Kalimantan Timur, pemantauan ini juga di maksudkan untuk dapat mengetahui Daerah Sebar Hama dan Penyakit Ikan Karantina khususnya di wilayah Kalimantan Timur.
Pemantauan Daerah Sebar HPI / HPIK ini dilaksanakan 2 (dua) kali yaitu pada bulan Mei 2011 dan bulan September 2011.
Pelaksanaan pemantauan dilaksanakan di 8 (delapan) Daerah Tingkat II Propinsi Kalimantan Timur yaitu Kota Balikpapan, Kota Samarinda, Kota Bontang, Kabupaten Berau, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser.
Dari hasil kegiatan pemantauan HPI/HPIKtahun 2011 ini, terkumpul beberapa jenis sampel/media pembawa yang mewakili pada tiap-tiap wilayah sebagai berikut :
1.Kota Balikpapan
·Kepiting Bakau (Scylla serata)
·Kerapu Sunu (Cephalopholis miniata)
·Teripang (Holuthoria sp.)
·Lobster (Panulirus sp.)
·Udang segar (Penaeus sp.)
·Ikan Mas (Cyprinus carpio)
·IkanLele (Clarias batrachus)
·Ikan Gabus (Channa striata)
·Ikan Betok (Anabas testudineus)
·Cacing laut (Seaworms)
·Ikan Sepatsiam (Trichogaster pectoralis)
2.Kota Samarinda
·Ikan Mas (Cyprinus carpio)
·Ikan Nila (Oreochromis sp.)
·Ikan Lele (Clarias batrachus)
·Ikan Gabus (Channa striata)
·Ikan Betok (Anabas testudineus)
3.Kota Bontang
·Ikan Mas (Cyprinus carpio)
·Ikan Kerapu Macan (Epinephalus vuscogutatus)
·Rumput Laut (Eucheuma sp.)
·Udang windu (Penaeus monodon)
·Teripang (Holuthoria sp.)
·Lobster (Panulirus sp.)
4.Kabupaten Kutai Kartanegara
·Ikan Patin (Pangasius sp.)
·Ikan Mas (Cyprinus carpio)
·Ikan Nila (Oreochromis sp.)
5.Kabupaten Penajam Paser Utara
·Ikan Patin (Pangasius sp.)
·Ikan Mas (Cyprinus carpio)
·Ikan Nila (Oreochromis sp.)
6.Kabupaten Paser
·Udang Windu (Penaeus monodon)
·Ikan Patin (Pangasius sp.)
·Ikan Mas (Cyprinus carpio)
·Ikan Nila (Oreochromis sp.)
·Ikan Bawal (Colossoma macropomum)
7.Kabupaten Berau
·Ikan Bawal (Colossoma macropomum)
·Ikan Patin (Pangasius sp.)
·Ikan Mas (Cyprinus carpio)
·Ikan Nila (Oreochromis sp.)
·Lobster (Panulirus sp.)
·Ikan Lele (Clarias batrachus)
8.Kabupaten Kutai Timur
·Ikan Bawal (Colossoma macropomum)
·kan Patin (Pangasius sp.)
·Ikan Mas (Cyprinus carpio)
·Ikan Nila (Oreochromis sp.)
Golongan parasit yang ditemukan pada kegiatan pemantauan HPIK tahap 1 dan 2 tahun 2011 diperoleh melalui pemeriksaan dengan metode pengamatan secara klinis dan mikrokopis. Parasit yang ditemukan antara lain Dactylogyrussp., Oodinium, Epistylissp., Trichodina sp., Vorticella sp., Octolasmis sp., Zoothamnium sp., Chilodonella sp., Ichtyopthirius multifilis, Campanella sp., Diplectanum sp.dan Gyrodactylus sp.
Golongan bakteri yang menyerang komoditi perikanan hasil dari kegiatan pemantauan HPIK antara lain ; Vibrio sp., Alcaligenes sp., Pseudomonas mallei, Citrobacter freundii, Acinetobacter sp., Aeromonas sobria, Enterobacter sp., Aeromonas hydrophilla, Aeromonas caviae, Citrobacter sp., Corynbacterium sp., Staphylococcus sp., Streptococcus sp., Pasteurella multocida, Proteus retgerii, Proteus vulgaris, Pleisomonas sp., Pseudomonas cepacia, Proteus sp., Chromobacterium sp.
Golongan virus yang ditemukan selama kegiatan pemantauan HPIK di Kalimantan Timur antara lain ; Koi Herves Virus (KHV) dan White Spot Syndrome Virus (WSSV).
7. Lalu Lintas Media Pembawa Dominan
Kegiatan operasional yang dilaksanakan Balai Karantina Ikan Sepinggan yaitu melakukan tindak karantina ikan terhadap arus lalulintas ikan yang meliputi kegiatan impor, ekspor, domestik masuk dan domestik keluar di Bandara Sepinggan, Pelabuhan Semayang, Pelabuhan Kampung Baru, Pelabuhan Penyeberangan Kariangau, wilayah kerja Bontang, wilayah kerja Samarinda serta wilayah kerja Berau.
Data jumlah media pembawayang dilalulintaskan melalui Balai Karantina Ikan Kelas I Sepinggan Balikpapan dapat dilihat pada tabel dibawah.
Jumlah Media Pembawa Yang Dilalulintaskan Melalui Balai Karantina Ikan Kelas I Sepinggan Selama Tahun 2010 – 2011
No.
Kelompok
2009
2010
Hidup
Mati
Hidup
Mati
Ekor
Frek
Kg/ Butir
Frek
Ekor
Frek
Kg/ Butir
Frek
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Pisces
Crustacea
Mollusca
Coelenterata
Echinodermata
Reptilia
Mamalia Air
Amphibia
Algae
Benda Lain
19.280.531
91.537.253
66.039
-
-
30.953
-
-
-
-
1.694
17.964
236
-
-
82
-
-
-
-
1.928.903
1.031.349
31.477
390
60.176
1.272
-
-
247.906
1.497.206
2.102
1.266
373
2
214
4
-
-
43
264
23.449.493
78.740.393
18.630
30
-
29.556
-
-
-
-
2.779
22.026
69
1
-
75
-
-
-
-
3.843.674
3.777.073
131.955
-
80.395
4.405
-
-
406.866
1.017.175
2.971
1.404
429
-
302
8
-
-
65
129
JUMLAH
110.914.776
19.976
4.798.679
4.268
102.238.102
24.950
9.261.543
5.308
a. Ekspor
Pelaksanaan kegiatan tindakan karantina ikan terhadap komoditas perikanan yang dikirim keluar negeri (ekspor) dilaksanakan Balai Karantina Ikan Kelas I Sepinggan Balikpapan melalui Bandar Udara Sepinggan Balikpapan, Pelabuhan Laut Semayang dan wilayah kerja Bontang. Kegiatan ekspor lingkup Balai Karantina Ikan Kelas I Sepinggan Balikpapan Tahun 2010mencapai 1.228.942 dalam satuan ekor dan 145.210 dalam satuan kilogram serta 1.701 kali dalam satuan frekuensi.
Komoditasperikanan yang diekspor melalui Balai Karantina Ikan Kelas I Sepinggan Balikpapan selama Tahun Anggaran 2010 adalah: dari kelompok Pisces adalah Kerapu Sunu (Epinephelus miniata), Betutu (Oxyeoleotris marmorata), Ikan Hias, Ikan Segar, Ikan Beku dan fillet ikan Ekor Kuning, dari kelompok Crustacea adalah Kepiting (Scylla serrata), daging Kepiting, Lobster (Panulirus sp.), Udang Beku, dan Udang Segar, dari kelompok Molusca Cacing Laut (Marphysa sanguena),dari kelompok Echinodermata adalah Teripang (Holothria sp.) dan dari kelompok Reptilia adalah Labi–labi (Tryonix cartilageneus), Kura-Kura (Cuora amboinensis), Kulit Ular Air, Kulit Buaya, Biawak dan Kulit Biawak. Negara tujuan ekspor adalah: Singapura, Malaysia, Hongkong, Jepang dan China.
b. Domestik Masuk
Dalam Tahun Anggaran 2010, di Balai Karantina Ikan Kelas I Sepinggan Balikpapan melaksanakan kegiatan tindak karantina ikan domestik masuk sebesar 85.836.990 dalam satuan ekor dan sebanyak 2.651 kali dalam satuan frekuensi, 1.837.101 dalam satuan kilogram dan sebanyak 995 kali dalam satuan frekuensi.
Jenis komoditas perikanan yang masuk melalui Balai Karantina Ikan Kelas I Sepinggan dan wilayah kerjanya selama Tahun Anggaran 2010 dari kelompok Pisces adalah Nener (Chanos chanos), Benih Patin (Pangasius sutchii), Benih Nila (Oreochromis sp.), Bahan Asal Ikan (Empek-Empek), Benih Gurame (O. gouramy), Benih Bawal (Collosoma sp.), Ikan Segar dan Ikan Hias tawar seperti Grass Carp, Black Ghost, Lemon, Cichlid, Neon Tetra, Guppy, Oscar, Platy, Cupang, Manfish, Sapu, Arwana Silver Brazil (Osteoglossum biccirrhosum), Discus (Symphysodon sp.), Komet (Carrasius carrasius), Mas Koki (Carrasius auratus) dan ikan hias laut seperti Clown fish (Amphiprion sp.). Sedangkan dari kelompok Crustacea adalah Benur (Penaeus monodon), Kepiting (Scylla serrata), Lobster (Panulirus sp.), dan Udang Segar, dari kelompok Mollusca adalah Kerang dan Siput Laut, dari kelompok Echinodermata adalah Teripang (Holothria sp.), dari kelompok Reftilia adalah Kura-Kura Brazil dan dari kelompok Benda Lain adalah Pakan ikan/udang.
Daerah asal kegiatan pemasukan domestik adalah: Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Banjarmasin, Denpasar, Pontianak, Tarakan, Palu, Mamuju dan Makassar.
c. Domestik Keluar
Selama Tahun Anggaran 2010 di Balai Karantina Ikan Kelas I Sepinggan telah melaksanakan kegiatan tindak karantina ikan domestik keluar sebesar 15.172.170 dalam satuan ekor dan 7.279.232 dalam satuan kilogram serta 24.911 kali dalam satuan frekuensi.
Jenis - jenis komoditas perikanan yang keluar melalui Bandara Sepinggan Balikpapan, Pelabuhan Laut Semayang, Wilayah Kerja Bontang, Wilayah Kerja Samarinda serta Wilayah Kerja Berau selama Tahun Anggaran 2010 dari kelompok Pisces adalah Kerapu Sunu (Cephalopholis miniata), Nener (Chanos chanos), Betutu (Oxyeleotris marmorata), Patin (Pangasius sutchii), Gurame (Osphronemus gouramy) juga Sirip Hiu, Perut Ikan, Fillet Ikan, Ikan Segar, Ikan Teri, Ikan Kering dan Ikan Hias. Untuk jenis ikan hias terdiri dari ikan hias tawar jenis Arwana Silver Brazil (Osteoglossum biccirrhosum) dan ikanhias laut jenis Clown Fish. Dari kelompok Crustacea adalah Kepiting (Scylla serrata), Lobster (Panulirus sp.), Induk Udang (Penaeus monodon ), Benur (Penaeus monodon ), Daging Kepiting, Udang Segar, udang Beku, Kulit Udang dan Udang Kering. Kelompok Mollusca adalah Siput Laut, dari kelompok Coelenterata adalah Anemon, dari kelompok Echinodermata adalah Teripang (Holothria sp.), dari kelompok Reftilia adalah Kura-Kura Brazil (Hias), Kura-Kura, Kulit Ular Sawah, Kulit Biawak dan Kulit Buaya, dari kelompok Algae adalah Rumput Laut dan dari kelompok Benda Lain adalah Makanan Padat berbahan dasar Ikan (empek-empek).
Daerah tujuan kegiatan pengeluaran domestik adalah: Jakarta, Batam, Medan, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Denpasar, Makassar, Pare-Pare, Pontianak, Banjarmasin, Mataram dan Tarakan.